Rexy Mainaki akan Kembali Melatih Malaysia?

Wednesday

 
Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PP PBSI Rexy Mainaky menanggapi rumor adanya peluang ia akan kembali melatih Malaysia. Jumat (28/11) lalu media Malaysia, The Star, memberitakan bahwa Rexy melakukan pertemuan empat mata dengan Presiden Badminton Association of Malaysia (PBSI-nya Malaysia) Tengku Tan Sri Mahaleel Tengku Arif untuk mendiskusikan kemungkinan kembalinya Rexy melatih timnas Malaysia.

Saat dimintai konfirmasi kebenaran berita ini, Rexy hanya menjawab singkat.

“Haha, koran The Star memang selalu membuat berita. Saya saja kaget (dengan rumor itu),” ucap Rexy melalui pesan singkat, Senin (1/12).

Di PBSI, Rexy masih punya tanggung jawab sebagai Kabid Binpres sampai 2016. Salah satu tugas yang diemban adalah mengembalikan tradisi emas bulutangkis di Olimpiade Rio de Janeiro 2016 mendatang.

Tak cuma itu, Rexy juga masih memendam harapan untuk menghidupkan kembali Pusat Pendidikan dan Latihan (Pusdiklat) di daerah-daerah. Selama ini baru Pusdiklat Jawa Barat yang berjalan baik.
Rexy pernah melatih Malaysia selama tujuh setengah tahun sampai 2012 sebelum pindah melatih Filipina. Hanya sebentar di Filipina, Rexy dibawa pulang PBSI yang diketuai Gita Wirjawan.

Sumber: www.beritasatu.com

dikutip dari : www.alwaysbadminton.com

Teaser ITS Open 2015 (Repost)


Profil UKM IBC


Axiata Cup 2014 : Indonesia Waspadai European All Star

Tuesday

 
Manager tim Indonesia Aryono Miranat mengungkapkan Indonesia akan menemui lawan tangguh di dua laga sisa turnamen bulu tangkis Axiata Cup 2014. Melawan European All Stars dan Thailand akan menjadi laga sulit karena kedua tim diisi pemain berpengalaman.

“Untuk dua pertandingan tersisa lawan Eropa dan Thailand yang pasti akan lebih seru. Karena keduanya memiliki materi pemain bagus dan sering tampil di super series,” ujar Aryono.

Indonesia sudah memastikan tiket semifinal yang akan digelar di Kuala Lumpur, Malaysia, 6-7 Desember mendatang. Merah Putih menyisakan dua laga lagi untuk mengukuhkan diri di puncak klasemen, yakni jumpa European All Stars, Selasa (2/12/2014), dan ditutup laga kontra Thailand, Rabu (3/12/2014). Senin (1/12/2014), Indonesia menang telak 4-0 atas Singapura di Britama Arena Sports Mall, Kelapa Gading, Jakarta.

European All Stars diperkuat pemain asal Prancis Brice Leverdez yang turun di tunggal putra, tunggal putri asal Skotlandia Kirsty Gilmour, pasangan putra asal Rusia Vladimir Ivanov/Ivan Sozonov, serta ganda campuran asal skotlandia Robert Blair/Imogen Bankier.

Sementara Thailand diperkuat 10 pemain, namun yang kerap diturunkan merupakan pemain kawakan seperti  Tanongsak Saensomboonsuk di tunggal putra,  Ratchanok Intanon (tunggal putri), ganda putra Maneepong Jongjit/Nipitphon Puangpuapech, serta ganda campuran   Sudket Prapakamol/Saralee Thoungthongkam.

Sumber: www.sindonews.com

dikutip dari : www.alwaysbadminton.com

Axiata Cup 2014 : Kalahkan Singapura, Indonesia Optimis Kuasai Klasemen

 

Tim bulu tangkis Indonesia optimistis bakal mengakhiri penyisihan Axiata Cup 2014 di puncak klasemen. Saat ini Indonesia masih menguasai papan klasemen dengan 18 poin, hasil empat kali menang dan satu kali imbang.

Indonesia meraih kemenangan keempat setelah mengandaskan Singapura 4-0 di Britama Arena Sports Mall, Kelapa Gading, Jakarta, Senin (1/12/2014). Penampilan impresif ditunjukan  Tommy Sugiarto dkk yang tidak kehilangan satu game pun.

Tommy yang turun di partai pembuka tunggal putra memetik kemenangan mudah atas Loh Kean Yew 21-13, 21-11. Bellaetrix Manuputty membuat Indonesia unggul 2-0. Peraih medali emas SEA Games 2013 itu menang dua game langsung 21-18, 21-18 atas Chen Jiayuan.

Pasangan peraih medali emas Olimpiade 2008, Hendra Setiawan/Markis Kido, memastikan kemenengan Indonesia setelah  mengalahkan Hendra Wijaya/Hee Yong Kai Terry 21-19 dan 21-10. Sementara ganda campuran Riky Widianto/Richi Puspita Dili melengkapi sukses Merah Putih dengan mengecundangi Loh Kean Hean/Tan Wei Han dua game langsung 21-15 dan 21-17.

“Kemenangan ini memang sudah kami prediksi dari sebelum laga, karena melihat pemain Singapura yang turun, kami optimistis bisa menang. Pemain Singapura yang diturunkan bukan tim inti mereka. Mereka menurunkan para pemain muda dan masih minim pertandingan Internasional” ujar Manager tim Indonesia Aryono Miranat.

Tambahan empat poin, membuat Indonesia bertengger di puncak klasemen dengan 18 poin. Thailand di bawahnya dengan 14 poin dari empat kemenangan, lalu tim European All Star  di tempat ketiga dengan 10 poin hasil dua kemenangan. Kemenangan atas Singapura memacu motivasi Indonesia untuk memenangani laga berikutnya melawan European All Stars dan Thailand.

Jadwal pertandingan Indonesia

Selasa, 2 Desember: European All Stars vs Indonesia
 

Rabu, 3 Desember: Thailand vs Indonesia

Klasemen Sementara Axiata Cup 2014

Pos     Tim                          Menang   Seri   Kalah   Poin*
1          Indonesia                4              1        0          18
2         Thailand                   4              0        0          14
3         European All-Stars   2              1        1          10
4         Asia All-Stars            1              2        1           9
5         Malaysia                   2              0        2           7
6         Vietnam                    1               0        3          7
7         Singapura                 1              0        4           5
8         Filipina                      0              0        4           2


Ket: *Poin merupakan jumlah game yang berhasil dimenangkan.
Sumber: www.sindonews.com

dikutip dari : www.alwaysbadminton.com

Tahun Depan Ganda Putri Akan Dirombak Habis

Monday


 Makau Open 2014 - Jelang Olimpiade Rio de Janeiro 2016, seluruh sektor makin giat berbenah diri. Setelah sebelumnya sektor ganda campuran dan ganda putra melakukan bongkar pasangan, kini sektor ganda putri juga bakal melakukan hal yang sama.

Hal ini disampaikan langsung oleh Kepala Pelatih Ganda Putri Pelatnas PBSI Eng Hian yang ditemui di sela kejuaraan Macau Open Grand Prix Gold 2014. Sektor ganda putri masih belum membuahkan hasil maksimal di turnamen berhadiah total 120 ribu dollar AS ini. Pasangan Suci Rizki Andini/Tiara Rosalia Nuraidah yang menjadi unggulan keempat, mesti terhenti di babak perempat final dari Huang Yaqiong/Zhong Qianxin (Tiongkok), 15-21, 11-21.

Padahal Suci/Tiara merupakan salah satu ganda putri andalan selain pasangan Greysia Polii/Nitya Krishinda Maheswari. Namun performa kedua pemain ini dinyatakan belum maksimal oleh sang pelatih. Apalagi seminggu sebelumnya, Suci/Tiara juga harus terhenti di babak pertama turnamen Hong Kong Open Super Series 2014.

"Saya pribadi merasa tidak puas dengan hasil di turnamen ini. Yang masih kurang itu kualitas permainan, terlihat dari hasilnya. Di turnamen penutup tahun ini, Suci/
Tiara tidak menunjukkan progres yang menggembirakan. Jadi kemungkinan tahun depan akan saya rombak. Perubahan mungkin juga terjadi di pasangan lainnya, mulai turnamen Malaysia dan India Grand Prix Gold 2015,” tutur Eng kepada Badmintonindonesia.org.


"Kalau untuk Suci/Tiara, masalahnya bukan di teknis, tetapi non teknis. Termasuk pada pertandingan perempat final ini. Saya sudah ingatkan dari jauh-jauh hari soal ini kepada mereka berdua. Kalau soal teknis, sudah tugas saya untuk membantu. Masalah non teknis, saya hanya bisa mengingatkan, sisanya kembali lagi ke mereka. Seberapa jauh sih mereka ingin menjadi satu?" beber mantan pemain ganda putra ini.

Ia juga menuturkan untuk program jelang Olimpiade Rio de Janeiro 2016, tim ganda putri masih mencari satu kombinasi pasangan yang kuat, selain Greysia Polii/Nitya Krishinda Maheswari.

“Saya ingin keikutsertaan pasangan yang nanti dibentuk ini bukan cuma sekadar partisipasi, tetapi fokusnya sudah untuk dapat medali,” ujarnya.

Selain Suci/Tiara, pada turnamen Macau Open Grand Prix Gold tim pelatnas mengirimkan tiga wakil yaitu Della Destiara Haris/Gebby Ristiyani Imawan serta Anggia Shitta Awanda/Ni Ketut Mahadewi Istarani. Pasangan Della/Gebby terhenti di babak kedua dari unggulan ketiga asal Malaysia, Vivian Hoo/Woon Khe Wei. Sedangkan Anggia/Ketut dikalahkan Suci/Tiara di babak kedua.

Sementara itu, pasangan klub Devi Tika Permatasari/Keshya Nurvita Hanadia, gagal melaju ke semifinal setelah dikalahkan Vivian/Woon, dengan skor 8-21, 16-21. badmintonindonesia.org

Axiata Cup 2014 : Sudah Pasti ke Semifinal, Indonesia Tetap Buru Poin

 

Indonesia sudah memastikan diri untuk bisa terbang ke Kuala Lumpur, Malaysia sebagai salah satu semi finalis Axiata Cup 2014. Namun, hal ini tak membuat kubu merah putih akan mengendurkan kekuatan di tiga laga tersisa, dimana Indonesia menyisakan perjumpaan dengan Singapura, Europe All Star dan Thailand.
 
Hari ini (1/12) Indonesia akan berjumpa dengan Singapura. “Lawan Singapura kami akan tetap menurunkan jajaran pemain terbaik kami, karena kami masih harus mengejar poin agar bisa finis di urutan pertama atau kedua setelah penyisihan,” ujar manajer tim, Aryono Miranat.
 
Aryono menuturkan bahwa tim akan menyiapkan strategi untuk melawan Singapura, terlebih lagi Singapura memiliki kemungkinan memiliki tambahan baru dari atlet-atletnya yang usai berlaga di Macau hari ini.
 
“Susunan pemain kami bisa saja pemain junior atau pasangan junior senior, mengingat Singapura sepertinya akan memiliki kekuatan tambahan, kami akan terus berusaha untuk meraih hasil semaksimal mungkin selama penyisihan,” lanjutnya.

Sampai hari keempat ini, Indonesia memang kerap menurunkan susunan pemain berbeda. Di tiga laga pertama, Mohammad Ahsan/Markis Kido selalu menjadi punggawa di ganda putra, tetapi hari ini Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon dipercaya melakoni laga ini. Di sektor tunggal putra, Indonesia tercatat sudah menurunkan tiga atlet berbeda yakni Dionysius Hayom Rumbaka, Simon Santoso dan Tommy Sugiarto.

Untuk nomor tunggal putri, Indonesia sejauh ini sudah menurunkan Bellaetrix Manuputty dan Hana Ramadhini, sementara di ganda campuran Indonesia sudah menurunkan Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir, Riky Widianto/Richi Puspita Dili serta Alfian Eko Prasetya/Annisa Saufika.

source : www.alwaysbadminton.com

Bona Septano Putuskan Gantung Raket

Sunday



Teka teki berpisahnya Fran Kurniawan dan Bona Septano akhirnya terjawab sudah. Setelah akhir tahun 2013 kedua pasangan ini bersama sampai dengan awal tahun 2014, Fran Kurniawan kini memang tampil bersama dengan Agripinna Prima Rahmanto Putra. Usut punya usut punya usut ternyata karena Bona Septano memtuskan gantung raket dan pensiun dari bulutangkis.

Bona Septano merupakan saudara kandung dari Markis Kido dan Pia Zebadiah Bernadeth. Pemain yang besar di klub PB Jaya Raya ini merupakan salah satu pemain besar Indonesia saat bersama dengan Mohammad Ahsan di era tahun 2010-an. Bahkan ia dan Mohammad Ahsan merupakan juara Sea Games 2011 di Jakarta.

Semenjak akhir tahun 2012, Bona memang tak lagi tampil bersama dengan Ahsan. Ia sempat berduet dengan Afiat Yuris Wirawan namun kemudian tak berlangsung lama. Prestasi yang stagnan membuat ia duet bersama dengan Fran Kurniawan. Sayang,setelah berhasil menjadi juara di Vietnam Grand Prix 2014, Bona dan Fran malah terdegradasi dari pelatnas PBSI.

Kini jalan hidup sudah dipilih oleh pria kelahiran Medan, Sumatera Utara, Indonesia, 22 September 1987 ini. Ia tak lagi akan bisa dilihat di lapangan bulutangkis. Namun suatu saat kamu mungkin bisa bertemu dengan pemain yang pernah mencapai peringkat 6 dunia di udara. Bona memutuskan gantung raket dan akan menjalani profesi sebagai penerbang. Ia akan melajutkan studinya di sekolah penerbang yang akan jadi awal karirnya.

Seandainya nanti kamu bertemu dengan beliau, jangan lupa say hello atau tatap muka dengan sang idola yang sangat akrab dengan sang adik Pia Zebadiah Bernadeth. Hidup itu adalah pilihan dan inilah pilihan yang diambil oleh semi finalis BWF World Badminton Championships tahun 2011. So, congratulation Bona for your choice and thank you very much for your passion and anything for Badminton Indonesia. Good luck in new place.

Berikut ini catatan prestasi dari Bona Septano dari berbagai sumber

2008 : Perempat Final DJARUM INDONESIA SUPER SERIES 2008 (bersama Mohammad Ahsan), Perempat Final Chinese Taipei Grand Prix Gold (bersama Mohammad Ahsan), Runner – up Yonex Japan Super Series 2008 (bersama Mohammad Ahsan)

2009 : Perempat final YONEX KOREA SUPER SERIES 2009 (bersama Mohammad Ahsan), Perempat final Yonex All England Open Super Series 2009 (bersama Mohammad Ahsan), Juara BINGO BONANZA PHILIPPINE GRAND PRIX GOLD 2009 (bersama Mohammad Ahsan), Perempat final YONEX FRENCH SUPER SERIES 2009 (bersama Mohammad Ahsan)

2010 : Perempat final DJARUM INDONESIA OPEN SUPER SERIES 2010 (bersama Mohammad Ahsan), Semi final JAPAN SUPER SERIES 2010 (bersama Mohammad Ahsan), Juara VIETNAM GRAND PRIX 2010 (bersama Mohammad Ahsan), Juara INDONESIA GRAND PRIX GOLD 2010 (bersama Mohammad Ahsan), Perempat final YONEX-SUNRISE Hong Kong Open Super Series 2010 (bersama Mohammad Ahsan)

2011 : Semi final PROTON MALAYSIA OPEN SUPER SERIES 2011 (bersama Mohammad Ahsan), Perempat final Yonex All England Open Badminton Championship 2011 (bersama Mohammad Ahsan), Perempat final WILSON Swiss Open Grand Prix Gold 2011 (bersama Mohammad Ahsan), Perempat final YONEX-SUNRISE Malaysia Open Grand Prix Gold 2011 (bersama Mohammad Ahsan), Semi final DJARUM INDONESIA OPEN SUPER SERIES Premier 2011 (bersama Mohammad Ahsan), Semi final Yonex BWF World Championships 2011 (bersama Mohammad Ahsan), Perempat final Li NING China Masters (bersama Mohammad Ahsan), Runner – up YONEX Open Japan (bersama Mohammad Ahsan), Juara Bankaltim Indonesia Open GP Gold 2011 (bersama Mohammad Ahsan), Juara Sea Games 2011 (bersama Mohammad Ahsan), Perempat final Li Ning BWF World Superseries Finals 2011 (bersama Mohammad Ahsan)

2012 : Perempat final YONEX All England Open Badminton Championships 2012 (bersama Mohammad Ahsan), Semi final Li Ning Singapore Open 2012 (bersama Mohammad Ahsan)

2014 : Semi Finalis Yonex Chinese Taipei Open Grand Prix Gold 2014 (bersama Fran Kurniawan); Juara Vietnam Badminton Open Championships Grand Prix 2014 (bersama Fran Kurniawan)

source : www.alwaysbadminton.com

Axiata Cup 2014 : Indonesia Hajar Malaysia 4-0

 


Jakarta (ANTARA News) - Tim bulutangkis Indonesia menghajar Tim Malaysia 4-0 dalam babak penyisihan turnamen Axiata Cup 2014 hari ketiga yang berlangsung di Stadion Britama Arena Jakarta, Sabtu.

"Para pemain hari ini bermain maksimal dan baik. Saya berterimakasih kepada mereka. Kami perkirakan Malaysia dapat poin tapi justru kita menang penuh," kata Manajer Tim Indonesia Aryono Miranat dalam jumpa pers setelah pertandingan.

Aryono mengatakan partai pembuka tunggal putra yang diwakili Dionysius Hayom Rumbaka dan tunggal putri yang diwakili Bellaetrix Manuputty menjadi partai penentu kemengan Indonesia.

"Setelah kalah 2-0 pada partai pembuka, Malaysia semakin terbebani untuk mengejar skor," kata koh Ar, sapaan Aryono.

Pada kategori tunggal putra, Hayom menundukkan wakil Malaysia Chong Wei Feng dengan skor 21-19 dan 21-11 dalam pertandingan selama 38 menit.

Bellaetrix, pada kategori tunggal putri, mengalahkan pebulu tangkis Negeri Jiran Tee Jing Yi dalam pertandingan selama 28 menit dengan skor 21-8 dan 21-10.

Sementara, pada kategori ganda putra, Muhammad Ahsan/Markis Kido menghabisi pasangan Malaysia Tan Boo Heong/Tan Wee Kiong dengan skor 21-17 dan 21-13 dalam pertandingan selama 29 menit.

Dan pada kategori ganda campuran, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir juga sukses meraih kemenangan dengan menundukkan Chan Peng Soon/Lai Pei Jing dengan skor 21-13 dan 21-16 dalam pertandingan selama 32 menit.

Hayom mengakui pertandingan pertamanya melawan Wei Feng merupakan pertandingan pembuka yang menentukan dan punya tekanan lebih berat untuk keseluruhan tim.

"Cara mengatasi tekanan ya dengan bermain tenang. Saya tidak berpikir apakah menang atau kalah yang penting mendapat poin demi poin," kata Hayom.

Bella juga mengakui partainya melawan Jing Yi juga menjadi partai penentu dengan tekanan tinggi meski dapat menguasai pertandingan setelah game pertama.

"Lawan tampaknya bermain kurang bagus karena dia banyak melakukan kesalahan sendiri karena pada Axiata Cup 2013 untuk menang dari dia agak susah," kata Bella.

Indonesia, dari hasil pertandingan hari ketiga, memperoleh total poin 168 dan Malaysia meraih poin 107.

Di sisi lain, Manajer Tim Malysia Pang Cheh Chang mengatakan timnya berusaha mengejar perolehan dua poin melawan Tim Indonesia terutama pada partai pembukaan.

"Apa yang terjadi pada hari ini kami ambil sebagai pelajaran. Pada pertandingan berikutnya kami berusaha bermain lebih baik," kata Cheh Chang.

Manajer sekaligus pelatih Malaysia itu mengatakan ketidakhadiran Lee Chong Wei bukan alasan kekalahan timnya di Axiata Cup 2014 meski jika Chong Wei hadir akan lebih bagus untuk tim.

Babak penyisihan Axiata Cup 2014 digelar mulai Kamis (27/11) di Stadion Britama Arena Jakarta hingga Rabu (3/12). Sedangkan babak semifinal dan final akan digelar pada Sabtu (6/12) dan Minggu (7/12) di Kuala Lumpur Badminton Stadium Kuala Lumpur.

Panitia kejuaraan berhadiah total satu juta dolar AS itu menetapkan harga tiket masuk sebesar Rp 75 ribu untuk kelas VIP dan Rp 25 ribu untuk kelas reguler.


source : www.antaranews.com

Axiata Cup 2014 : Schedule of Play

Wednesday

Wihiiii....
Besok Axiata Cup udah mulai nih..

Berikut jadwal selengkapnya



Untuk berita-berita selanjutnya, tetap stay di badmintonits.blogspot.com

cr : owner
source : @beeldotcom

Hongkong Open 2014 : Ahsan/Hendra Angkat Tropi Ketiga

Monday



Menangi pertarungan seru melawan Liu Xiaolong/Qiu Zihan, pasangan ganda putra andalan Indonesia, Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan sukses naik podium juara di ajang Hong Kong Open Super Series 2014. Hendra/Ahsan menang lewat laga rubber game atas pasangan asal Tiongkok ini dengan skor 21-16, 17-21, 21-15.

“Selamat atas gelar juara yang diraih Hendra/Ahsan di ajang Hong Kong Open Super Series 2014. Kemenangan ini membuktikan bahwa betapa pentingnya kerjasama yang baik dengan partner di lapangan. Semoga prestasi ini dapat diikuti oleh pemain-pemain lainnya,” kata Ketua Umum PP PBSI Gita Wirjawan.

“Kami bersyukur akan gelar ini, hasilnya jauh lebih baik dari turnamen yang kami ikuti sebelumnya di China Open Super Series Premier 2014,” ujar Ahsan yang dijumpai usai pertandingan.
Berlangsung selama 62 menit, pertandingan berjalan seru dan menegangkan. Terutama di game kedua dimana Hendra/Ahsan tak dapat menguasai permainan, meskipun telah memimpin perolehan angka. Satu poin pun sangat sulit dibekukan Hendra/Ahsan, kesalahan beruntun juga dilakukan pasangan rangking tiga dunia ini hingga akhirnya harus merelakan dimainkannya game penentuan.

Sempat ketinggalan 7-11 di game ketiga, Hendra/Ahsan langsung tancap gas usai interval game tersebut. Juara All England 2014 ini tak mau lagi kecolongan dan terus mengungguli Liu/Qiu hingga 15-12. Terlalu jauh untuk mengejar, Liu/Qiu akhirnya menyerah dengan skor cukup jauh.

“Saat tertinggal, lapangan kami melawan arah angin, jadi saya banyak tertekan dan pengembalian saya banyak yang tanggung, Ini menguntungkan buat lawan,” papar Hendra.

“Pasangan Tiongkok ini punya permainan yang cepat dan tenaga mereka kuat. Pada pertandingan tadi, kami bisa mengimbangi dan adu kecepatan dengan mereka,” Ahsan menambahkan kunci kemenangan mereka.

Kemenangan ini sekaligus memperbaiki rekor pertemuan Hendra/Ahsan atas Liu/Qiu menjadi 1-2. Gelar juara Hong Kong Open Super Series 2014 merupakan gelar ketiga bagi pasangan ini setelah All England 2014 dan Asian Games 2014. Dengan hasil ini, maka performa tim Indonesia juga lebih baik dari tahun lalu dimana pencapaian tertinggi hanya datang dari Sony Dwi Kuncoro sebagai runner up di tunggal putra.

Dengan berakhirnya Hong Kong Open Super Series 2014, maka selesai sudah gelaran super series untuk tahun ini. Para pemain terpilih akan mengikuti ajang BWF Super Series Finals 2014 pada Desember mendatang, termasuk Hendra/Ahsan.

“Semoga kami bisa mempertahankan gelar juara di BWF Super Series Finals 2014, yang paling penting adalah persiapan kami maksimal menuju turnamen ini,” tutur Hendra.
Tiongkok masih menguasai perolehan gelar juara di turnamen Hong Kong Open yang berhadiah total 350 ribu dollar AS ini dengan membawa pulang tiga gelar juara. Berikut hasil selengkapnya :
 
Ganda Putri
Tian Qing/Zhao Yunlei (2/CHN) vs Ayaka Takahashi/Misaki Matsutomo (1/JPN) 21-13, 21-13

Tunggal Putri
Tai Tzu Ying (6/TPE) vs Nozomi Okuhara (JPN) 21-19, 21-11

Tunggal Putra
Son Wan Ho (6/KOR) vs Chen Long (1/CHN) 21-19, 21-16

Ganda Campuran
Zhang Nan/Zhao Yunlei (1/CHN) vs Xu Chen/Ma Jin (2/CHN) 21-14, 21-19

Ganda Putra
Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan (2/INA) vs Liu Xiaolong/Qiu Zihan (6/CHN) 21-16, 17-21, 21-15

source : www.alwaysbadminton.com

Hongkong Open 2014 : Greysia/Nitya Dapatkan Tiket Semifinal

Friday



Seperti sudah diperkirakan, laga perempat final ganda putri di Hong Kong Open Super Series 2014 antara Greysia Polii/Nitya Krishinda Maheswari melawan Reika Kakiiwa/Miyuki Maeda (Jepang) berlangsung alot. Greysia/Nitya kembali membuktikan bahwa mereka mampu tampil lebih gigih dari pemain-pemain Negeri Sakura yang terkenal akan keuletannya.

Meski berlangsung hanya dua game, namun pertandingan begitu panjang dengan durasi 72 menit dengan skor akhir 21-15, 23-21 untuk kemenangan Greysia/Nitya. Pasangan Indonesia rangking 10 dunia ini menjadi wakil Merah-Putih pertama yang mengamankan tiket babak semifinal di turnamen berhadiah total 350 ribu dollar AS ini.
 

Kemenangan atas Reika/Maeda juga memperbaiki rekor pertemuan Greysia/Nitya atas ganda putri rangking enam dunia ini menjadi 2-2. Pada pertemuan sebelumnya di babak perempat final Asian Games 2014, Greysia/Nitya juga menang straight game dengan skor 22-20, 21-17.
 

Pada pertandingan yang berlangsung di stadion Hong Kong Coliseum, Greysia/Nitya menang dengan meyakinkan di game pertama. Namun hal yang berbeda terjadi di game kedua dimana tiap pasangan terlihat ngotot memperebutkan satu demi satu poin. Tak heran jika pertandingan berlangsung sangat panjang, satu poin yang dihasilkan tiap pasangan hampir selalu diraih lewat reli-reli panjang khas permainan ganda putri.
 

“Pada game pertama kami lebih banyak bermain defense, tetapi ada juga balik serangnya. Memang ini strategi yang kami siapkan dari awal. Namun di game kedua, lawan mengubah permainan dan balik serang, jadi perolehan angka lebih ramai,” kata Nitya menjelaskan pertandingannya

 
“Game pertama menjadi kunci kemenangan kami, kemenangan di game pertama membuat kami secara mental merasa sudah unggul dan lebih yakin,” ujar Greysia ketika ditanya kunci kemenangan adu setting yang menegangkan di game kedua.
 

Pasangan ganda putri Indonesia ini juga tampaknya semakin percaya diri setelah memenangkan medali emas ganda putri di Asian Games 2014 dimana mereka mampu menggulingkan ganda putri terbaik di Asia termasuk dari Jepang, Taiwan, hingga Tiongkok.
 

“Kami memang banyak belajar, kalahnya dimana. Soal mental juga berpengaruh. Semoga ini menjadi pelajaran buat pemain junior, bahwa melawan siapa saja kita sebetulnya bisa. Kan di latihan juga sama yang dipelajari, jadi saat bertanding mentalnya harus dicamkan kalau kita kuat, ini yang membuat kami bertahan,” ungkap Greysia.
 

Sementara itu, tiga wakil Indonesia juga akan bertanding di babak perempat final hari ini. Mereka adalah pasangan ganda campuran Tontowi Ahmad/Debby Susanto dan Riky Widianto/Richi Puspita Dili serta pasangan ganda putra Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan. (PBSI)

Hongkong Open 2014 : Owi/Debby Siapkan Extra Stamina Hadapi Xu/Ma



Tantangan sudah menanti pasangan dadakan Tontowi Ahmad/Debby Susanto di babak perempat final Hong Kong Open Super Series 2014. Pasangan Indonesia ini akan berhadapan dengan unggulan kedua yang juga peraih medali perak Olimpiade London 2012, Xu Chen/Ma Jin (Tiongkok).

Tontowi/Debby bukannya tak pernah bertanding melawan Xu/Ma, namun kala itu mereka masih berpasangan dengan partner masing-masing. Tontowi bersama Liliyana Natsir, Debby bersama Muhammad Rijal. Baik Tontowi/Debby sama-sama mengaku tidaklah mudah menghadapi Xu/Ma yang merupakan pasangan yang berpengalaman dan sudah menjadi langganan juara. Namun keduanya memastikan bahwa pertandingan kontra pasangan rangking dua dunia tersebut akan sangat menguras stamina.

“Kami baru saja dipasangkan, jadi kami menghadapi pertandingan ini tanpa beban. Target di turnamen ini adalah main sebagus mungkin,” kata Tontowi soal laga perempat final melawan Xu/Ma.
“Melawan Xu/Ma harus siap capek, soal strategi yang akan diterapkan seperti apa, ya kita lihat saja di lapangan nanti. Yang pasti kami hajar saja lah, bermain saja sebaik-baiknya,” papar Debby.

Xu Chen dan Ma Jin boleh dikata merupakan musuh bebuyutan dari pasangan Indonesia Tontowi Ahmad dan Liliyana Natsir. Pertemuan kedua ganda campuran ini sendiri sudah terjadi sebanyak 16 kali dimana skor head to head untuk pasangan China dengan 10-6. Pertemuan terakhir keduanya terjadi di babak semi final Yonex French Open Super Series 2014 dimana Owi dan Butet menjadi kampiun.

Bagi Debby, ini merupakan pertemuan ke-empatnya dengan runner up Kejuaraan Dunia tahun 2013 dan 2014 ini, Bersama Praveen, Debby memang sama sekali belum penah bertemu dengan keduanya sedangkan saat bersama Muhammad Rijal, ia pernah menang sekali dan kalah dua kali.

Dengan hasil rekor head to head keduanya,maka memang peluang Owi dan Debby untuk bisa menang dan melaju ke babak selanjutnya memang akan sangat cukup besar asal mau capek dan menerapkan taktik permainan yang benar.

Source : www.alwaysbadminton.com

Hongkong Open 2014 : Greysia/Nitya Wakil Terakhir Ganda Putri Indonesia



Indonesia menambah satu wakil ke babak perempat final Hong Kong Open Super Series 2014 lewat pasangan ganda putri Greysia Polii/Nitya Krishinda Maheswari. Sebelumnya di nomor ganda campuran, Tontowi Ahmad/Debby Susanto sudah lebih dulu mengamankan satu tempat di babak delapan besar turnamen berhadiah total 350 ribu dollar AS ini.

Greysia/Nitya lolos setelah menyingkirkan wakil Singapura, Yu Yan Vanessa Neo/Shinta Mulia Sari, dengan dua game langsung, 21-15, 21-13. Kemenangan ini menjadi kemenangan pertama Greysia/Nitya atas pasangan baru Singapura ini. Vanessa/Shinta merupakan kombinasi pasangan baru, sebelumnya Shinta berpasangan dengan Yao Lei yang baru saja gantung raket usai Asian Games 2014.

“Kombinasi Shinta/Yao memang lebih solid, karena mereka rangkingnya sudah bagus dan lebih banyak pengalaman, jadi lebih percaya diri ada di top level,” tutur Greysia kepada Badmintonindonesia.org.

Pasangan Indonesia yang merupakan peraih medali emas Asian Games 2014 ini tampil begitu percaya diri sejak game pertama. Unggul jauh 6-1 di awal permainan, Greysia/Nitya tak terbendung dan berlari hingga kedudukan 15-9. Pertahanan yang rapat dipadukan dengan serangan tajam yang dilancarkan Greysia/Nitya membuat Vanessa/Shinta kewalahan hingga akhirnya mesti menyerah straight game.

“Dari awal permainan, kami langsung bermain menyerang, kebetulan di game pertama kami dapat lapangan yang searah dengan arah angin, jadi lebih enak menyerangnya. Tetapi kami memang sudah mempersiapkan diri untuk bermain menyerang, karena kalau sudah diserang lebih dulu akan sulit,” ujar Nitya soal pertandingan.

“Walaupun menang straight game, tetapi kami tidak bilang ini mudah juga. Mereka bukan pemain baru, jadi memang kami sudah siap sejak sebelum bertanding. Melihat kondisi lapangan dan lawan, kami tidak bisa lengah. Ibaratnya mereka kalau dikasih kesempatan sedikit, pertandingan bisa jadi alot,” tambah Greysia

Sumber : www.badmintonindonesia.org
Dikutip dari : www.alwaysbadminton.com

Hongkong Open 2014 : Praveen/Butet Tersingkir lebih Awal

Thursday



Meskipun harus menderita kekalahan di babak kedua Hong Kong Open Super Series 2014, namun Praveen Jordan mengaku banyak memetik pelajaran dari Liliyana Natsir yang menjadi pasangannya saat laga melawan pasangan unggulan ketiga asal Inggris, Chris Adcock/Gabrielle Adcock.

Praveen yang biasanya berpasangan tetap dengan Debby Susanto, tengah dicoba berpartner dengan seniornya, Liliyana Natsir. Kolaborasi Praveen/
Liliyana harus terhenti usai mereka ditaklukkan duo Adcock dengan skor 18-21, 11-21 dengan durasi pertandingan selama 32 menit.
“Cik Butet orangnya ngebimbing banget, saya menikmati berpasangan dengan dia. Seharusnya saya bisa memanfaatkan momen berpasangan dengan dia sebaik-baiknya,
namun sayang kami harus kalah,” kata Praveen kepada Badmintonindonesia.org.
 

“Banyak sekali pelajaran yang saya dapat dari kesempatan berpasangan dengan cik Butet. Diantaranya adalah bahwa komunikasi itu penting. Di game kedua walau kami ketinggalan jauh, dia terus memberi dukungan kepada saya dan kami terus berkomunikasi. Tidak ada beban sama sekali berpasangan dengan cik Butet, walaupun dia lebih senior dari saya,” tuturnya menjelaskan.
 

Sementara itu Liliyana mengungkapkan faktor kekalahan mereka kontra juara bertahan tersebut. Disebutkan Liliyana, Chris/Gabrielle memang tampil cukup baik dan tak mudah untuk ditaklukkan. Praveen/Liliyana juga baru bertanding bersama di turnamen ini dan langsung dihadapkan dengan pasangan unggulan, sehingga kekompakkan masih menjadi isu buat mereka berdua. Ditambah lagi, Praveen mengaku catatan rekor pertemuannya dengan pasangan Eropa ini tidak begitu menggembirakan.
 

“Memang masih agak kagok ya, tadi beberapa kali raket kami beradu saat berebut mengambil bola di tengah lapangan. Selain itu, rekor pertemuan Praveen melawan Duo Adcock juga kurang bagus. Sebelumnya saat berpasangan dengan Vita (Marissa) dan Debby (Susanto) juga pernah kalah,” kata Liliyana.
 

“Di game pertama kami sudah bisa mengatur ritme, tetapi begitu kehilangan poin beruntun, Praveen jadi goyang. Beberapa kali bola atas yang menjadi kelebihannya tidak dapat menembus lawan dan dia jadi ragu-ragu. Saya sampaikan pada dia untuk rileks saja, mungkin dia mau tampil bagus dan perfect tetapi tidak sesuai harapan, jadi dia tidak bisa mengontrol dirinya dan ini kelihatan sekali di lapangan. Praveen harus banyak belajar lagi dan cari pengalaman bertanding lebih banyak lagi,” beber Liliyana.
 

Dengan hasil ini, maka sektor ganda campuran meloloskan dua wakil ke babak delapan besar lewat pasangan Tontowi Ahmad/Debby Susanto dan Riky Widianto/Richi Puspita Dili. Tontowi/Debby melenggang ke babak perempat final usai mengalahkan Sudket Prapakamol/Saralee Thoungthongkam (Thailand), 21-16, 21-14. Sedangkan Riky/Richi menang WO atas Ko Sung Hyun/Kim Ha Na (Korea). (PBSI)

Hongkong Open 2014 : Praveen-Butet Jumpa Juara Bertahan




Pasangan ganda campuran Indonesia yakni Praveen Jordan dan Debby Susanto akan tampil di babak 16 besar turnamen bulutangkis Yonex Sunrise Hongkong Open Super Series 2014 dengan menghadapi ganda campuran unggulan ketiga yang juga merupakan juara betahan Yonex Sunrise Hongkong Open tahun 2013 yakni The Adcocks.

Setelah kemenangan atas ganda campuran Belanda di babak 32 besar, Pasangan senior dan junior ini kembali akan bertemu pemain Eropa yang dipastikan kali ini tak akan mudah karena lawan yang cukup berpengalaman dan prestasai yang cukup baik pernah diukir oleh suami istri asal Inggris berperingkat 5 dunia ini.

Owi dan Praveen sendiri sudah cukup berpengalaman bertemu dengan pasangan yang menikah tahun lalu dan langsung mengangkat gelar di Hongkong Open 2013 setelah mengalahkan Cheng Liu dan Bao Yixin dari China. Saat bersama dengan Debby Susanto, Praveen sudh dua kali bertemu dengan pemain pelatnas Milton Keynes ini dan sayangnya harus kalah dua kali yaitu di turnamen Yonex French Open Super Series 2014 dan Swiss Open 2014 saat Adcock menjadi juara.

Bagi Liliyana Natsir ini menjadi kali kesekian baginya untuk berjumpa dengan Chris dan Gabrielle. Sebelumnya ia sudah pernah berjumpa sebanyak empat kali dan unggul head to head dengan 3-1. Perjumpaan terakhir mereka terjadi saat berjumpa di babak final Yonex French Open Super Series 2014. Kala itu Owi dan Butet tampil menggila untuk menyudahi perlawanan keduanya dalam dua set langsung.

source : www.alwaysbadminton.com

Ganda Campuran yang Tertukar

Tuesday


Sudah beberapa bulan yang lalu terdengar kabar bercerainya pasangan ganda campuran terbaik Indonesia, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir, membawa pro dan kontra dari pecinta bulutangkis tanah air.

PBSI memutuskan untuk memecah ganda yang menempati peringkat 2 dunia tersebut. Banyak gelar prestisius yang mampu diraih keduanya. Dari juara All England 3 kali berturut-turut (2012-2014) sampai Kejuaraan Dunia 2013 di Guangzhou, China.

Demikian pula untuk ganda campuran pelapis Pelatnas, Debby Susanto/Praveen Jordan, yang belum lama dipasangkan, dipisah lagi.

Kini, di Hongkong Open Super Series 2014, 2 ganda campuran racikan baru pelatnas mencoba peruntungannya. Praveen Jordan/Liliyana Natsir dan Tontowi Ahmad/Debby Susanto keduanya kini mengejar gelar di Hongkong.

Bagaimana penampilan kedua ganda terbaik Indonesia ini nantinya? Terus ikuti berita tentang mereka di Yonex Sunrise Hong Kong Open Super Series 2014.

Selamat Hari Pahlawan

Monday


Selamat Hari Pahlawan dan Dirgahayu ITS ke-54..
Semoga ITS makin jaya!

Sumpah Pemuda 2014

Tuesday


Sumpah Pemuda

Kami putra dan putri Indonesia
mengaku bertumpah darah satu
Tumpah Darah Indonesia

Kami putra dan putri Indonesia
mengaku berbangsa satu
Bangsa Indonesia

Kami putra dan putri Indonesia
mengaku berbahasa satu
Bahasa Indonesia


Selamat Hari Sumpah Pemuda ke 86
Semoga pemuda dan pemudi Indonesia semakin mampu untuk mebanggakan bangsanya, tanah airnya, Indonesia.

Teaser ITS Open 2015

Kompetisi Bulutangkis antar Universitas dan Instansi tingkat nasional >> ITS Open 2015

Teaser video :



Idul Adha 1453 H

Saturday



Segenap keluarga besar ITS Badminton Community mengucapkan
"SELAMAT HARI RAYA IDUL ADHA 1435 H"

Semoga yang berqurban di tahun ini, amalnya diterima oleh Allah swt.
Semoga yang beribadah Haji menjadi haji yang mabrur
Dan semoga yang belum bisa berqurban tahun ini, bisa berqurban di tahun depan
Aamiiin :)

Happy Batik Day

Thursday


Selamat Hari Batik Nasional...... :)

Indonesia bangga punya batik sebagai slah satu warisan bangsa.

Semoga batik akan selalu ada dan menjadi milik Bangsa Indonesia selamanya :D

Hari Kesaktian Pancasila

Wednesday



Segenap keluarga besar ITS Badminton Community mngucapkan,

Selamat memperingati HARI KESAKTIAN PANCASILA
Mari Perkokoh Persatuan dan Kesatuan menuju Bangsa Indonesia yang Berkarakter

UKM Badminton ITS

Thursday






Kami tunggu kalian di UKM Expo 27-28 September 2014 @SCC lt. 1 ITS

Selamat bergabung :)

Open Recruitment Anggota UKM IBC






Pendaftaran anggota baru udah dibuka nihh....

Ayo untuk mahasiswa ITS angkatan 2013 dan 2014 yang ingin daftar bisa langsung ambil formulirnya di GOR Bulutangkis ITS.

Apa sih  perbedaan pendaftaran yang #SpecialOffer sama yang #Regular?

Yang #SpecialOffer itu cuma untuk 50 pendaftar pertama.
Jadi di GOR ada banyak formulir. Kalian yang ingin mendaftar silahkan langsung mengambil formulir dan diisi. Kemudian dikumpulkan sekaligus membayar biaya registrasi ke CP.

Mendapat formulir belum tentu bisa ikut #SpecialOffer ya. Jadi yang dihitung 50 itu yang ngumpulkan ke CP duluan.

Jika sudah ada 50 pendaftar, maka pendaftaran yang #SpecialOffer akan ditutup.

Dan bagian kalian yang tetap ingin ikut UKM IBC, jangan khawatir. Kalian tetap bisa mendaftar di UKM Expo nanti dengan pendaftaran #Regular

Untuk yang pendafataran regular, kami tidak menetapkan kuota. Jadi kalian semua tetap bisa ikut UKM IBC.

Jadi bedanya lagi, kalau kalian bisa mengikuti pendaftaran #SpecialOffer, biaya registrasi yang harus kalian bayar akan lebih murah dibanding yang regular. Selain itu semuanya akan tetap sama.

Biaya registrasi itu dipakai untuk biaya pembelian shuttlecock yang akan kalian pakai untuk main bulutangis nanti. Jadi itu bayarnya cuma sekali selama kalian jadi anggota.

Jadi yang ingin membayar lebih murah, silahkan mengikuti pendaftaran #SpecialOffer. Tapi bagi yang ingin daftar di UKM Expo, kami tetap menerima.

Begitu...

Kalau masih ada pertanyaan, bisa komen di sini atau mention ke @Bulutangkis_ITS

Thank you ^_^

#HarmoniMandiri


P.S.
Kami juga menyediakan formulir disini. Jadi tidak harus ke GOR untuk mengambil formulir. Bisa di download, diisi dan dikumpulkan di CP.

link download formulir : bit.ly/1pl31E9



Fakta Unik Bulutangkis

Monday

Duaribuan -. Bulutangkis adalah olahraga raket tercepat. Kecepatannya bisa mencapai angka 400 km/jam. Selain fakta yang lumrah diketahui, salah satu fakta menarik yang baru adalah ketika anda bermain Bulutangkis 30 menit, ternyata sama dengan ketika anda berjalan sejauh 5 Km. Mau tahu fakta lain? Yuk ikuti..

Menurut pelatih bulutangkis, Ian Wright yang juga sempat menjadi komentator mendampingi Gillian Clark, bermain bulutangkis selama 30 menit sama dengan berjalan sejauh 5 Km, dan dalam 30 menit itu pula, banyak sekali kalori yang terbakar oleh tubuh, tergantung berat badan seseorang.
Tapi yang pasti, bermain bulutangkis bisa membakar 1000 kalori dalam tubuh per jam nya. Sama seperti olahraga kardio yang lain, Bulutangkis meningkatkan denyut jantung Anda, menurunkan hipertensi dan membantu untuk memperkuat kondisi jantung Anda.

Bulutangkis adalah olahraga yang membuat tulang menjadi sehat. “Bulutangkis adalah bone-loading sport,” kata Jane Taylor, seorang pelatih pribadi di Inggris. “Dampak memukul raket dan melompat-lompat­ membantu meningkatkan kepadatan tulang dengan cara yang alami.”
Mau Pintar, Main Bulutangkis

Berdasarkan penelitian, Bulutangkis adalah olahraga yang bagus untuk otak. Kedua jenis olahraga tersebut dikatakan baik untuk otak karena membutuhkan konsentrasi yang sangat tinggi. Selain itu, dibutuhkan juga ketepatan yang sangat tinggi serta koordinasi mata dan tangan sehingga sangat bagus untuk menjaga kebugaran otak.

Gerakan yang cenderung konstan dan berlangsung sangat cepat juga memberikan efek aerobik. Sebagaimana yang sudah terbukti dalam berbagai penelitian, jenis olahraga yang bersifat aerobik umumnya sangat berhubungan dengan pemeliharaan fungsi kognitif atau kecerdasan.
Jadi, tak salah jika para pebulutangkis biasanya termasuk orang-orang cerdas, yang selalu bisa cepat tanggap dalam semua kondisi.

Love begins from Badminton

Bulutangkis untuk semua, ini adalah salah satu fakta berbeda dan paling menarik dari olahraga lainnya. Pasalnya, tidak semua olahraga bisa memainkan secara bersamaan nomor putra dan putri.

Di Bulutangkis, ada nomor ganda campuran, dimana nomor ini seorang pemain putra dan putri bisa bermain secara bersamaan dalam satu lapangan. Anda pasti belum pernah melihat fakta ini kan, saya sendiri juga sangat terkejut dan baru menyadari bahwa benar, tidak banyak olahraga yang mempertemukan pria dan wanita dalam satu lapangan.

Sebut saja duet fenomenal ganda campuran asal Korea, Kim Dong Moon dan Ra Kyung Min yang berujung di pelaminan. Ada lagi duet ganda campuran yang saling berpacaran, yakni ganda Inggris Nathan Robertson-Jenny­ Wallwork.

Beberapa hari yang lalu, Robertson mengucapkan selamat ulang tahun kepada Wallwork lewat account twitternya @Nath_Robertson­, dimana ia menyebut Wallwork sebagai girlfriendnya.
“Happy birthday to my fabolous girlfriend @Jennywallwork 26yrs young… Didn’t quite get your birthday lie in through #birthdaygirl,“­ begitu tweet Robertson pada 17 Januari lalu.

Robertson dan Wallwork memang sudah berpacaran lama, dan terungkap dengan jelas setelah duetnya bersama Gail Emms selesai. Selain Wallwork-Robert­son, juga ada pasangan kekasih Chris Adcock-Gabriell­e White yang kembali di pasangkan di turnamen internasional, setelah duet Adcock-Bankier selesai. Bulutangkis untuk semua, Bulutangkis tumbuhkan cinta...


lucky__



Source : http://on.fb.me/1s7wTFV (Badminton Of Indonesian)

Info Unik : Atlet Badminton mirip Artis

Sekadar selingan untuk para pecinta bulutangkis tanah air. Kami persembahkan Atlet Badminton mirip artis edisi terbaru.

Ini sekadar buat hiburan ya, tidak ada maksud SARA atau yang lain. OK?

Check this out >>>>>

1.  Bona Septano vs Giovanni Tobing

Atlet ganda putra sekaligus adik kandung dari Markis Kido ini memang sudah tak dipungkiri lagi kalau dia memang mirip sekali sama pemain sinetron Giovanni Tobing. Lihat aja potongan rambutnya, senyumnya, mirip kaannn....


 Giovanni Tobing vs Bona Septano


 2.  Chen Long vs Rio Haryanto

Pemain tunggal putra asal China yang baru saja meraih gelar Juara Dunia di Denmark minggu lalu ini banyak sekali yang mengatakan kalau dia mirip sama pembalap nasional asal negeri tercinta Rio Haryanto. Coba cek deh...




Rio Haryanto vs Chen Long


3. Debby Susanto vs Cici Panda


Atlet spesialis ganda campuran yang saat ini berpasangan dengan Praveen Jordan ini, mukanya mirip sama presenter kocak Cici Panda. Iya gak sih? Coba liat deh itu pipinya yang sama-sama tembem :)





Cici Panda vs Debby Susanto


4. Lee Yong Dae vs Lee Seung Gi


Ini dia atlet sejuta umat, Lee Yong Dae. Dulu banyak yang mengatakan kalau atlet spesialis ganda ini mirip sama Kim Bum. Kemudian kembali dikabarkan dia mirip sama pemain drama asal Negeri Ginseng, Jang Geun Suk. Tapi coba perhatikan lagi, kalau sebenarnya dia lebih mirip sama Lee Seung Gi. Pecinta drama korea pasti tahu dong siapa Lee Seung Gi. Dan ternyata kemiripan dua orang bermarga sama ini juga sudah diakui lo sama Nickhun 2 PM. Check this out >>



Lee Seung Gi vs Lee Yong Dae


5.  Liliyana Natsir vs Gritte Agatha

Penikmat bulutangkis Indonesia gak mungkin gak kenal sama atlet yang satu ini. Peraih juara dunia tiga kali ini dikabarkan mirip sama artis remaja Gritte Agatha. Mungkin dilihat dari keduanya yang sama-sama tomboy dan potongan rambut yang tak jauh beda mungkin yaa....



Gritte Agatha vs Liliyana Natsir


6.  Lin Dan vs Dion Wiyoko


Salah satu dari 4 raja tunggal putra badmiton sekaligus musuh bebuyutan Lee Chong Wei, Lin Dan banyak yang mengabarkan kalu dia ini mirip sama presenter Indonesia, Dion Wiyoko. Rambutnya kali yaa yang bikin mirip..


Dion Wiyoko vs Lin Dan


7.  Tontowi Ahmad vs Galih Ginanjar


Ini atlet Indonesia yang cukup digandrungi berkat prestasinya yang gemilang bersama Liliyana Natsir. Yuhuuu Tontowi Ahmad. Ini udah bagai pinang dibelah dua sama artis sinetron Galih Ginanjar. Mukanya, rambutnya, sampai senyum-senyumnya udah mirip banget tuh...



Galih Ginanjar vs Tontowi Ahmad


8.  Dionysius Hayom Rumbaka vs Ali Syakieb


Kekasih dari Bellaetrix Manuputty dan baru saja menjuarai turnamen di Vietnam minggu lalu ini, banyak yang menilai bahwa dia mirip banget sama pesinetron tanah air Ali Syakieb.



Ali Syakieb vs Dionysius Hayom Rumbaka


9.  Gronya Somerville vs Astrid Tiar


Atlet cantik jelita asal negeri kanguru ini mempunyai wajah yang tidak jauh beda dengan artis indonesia Astrid Tiar.




Astrid Tiar vs Gronya Somerville


Demikian Atlet Badminton Mirip Artis edisi kali ini, semoga dapat menjadi hiburan tersendiri untuk pecinta bulutangkis di seluruh Indonesia. Sampai jumpa di edisi selanjutnya :D