Hongkong Open 2014 : Praveen/Butet Tersingkir lebih Awal

Thursday



Meskipun harus menderita kekalahan di babak kedua Hong Kong Open Super Series 2014, namun Praveen Jordan mengaku banyak memetik pelajaran dari Liliyana Natsir yang menjadi pasangannya saat laga melawan pasangan unggulan ketiga asal Inggris, Chris Adcock/Gabrielle Adcock.

Praveen yang biasanya berpasangan tetap dengan Debby Susanto, tengah dicoba berpartner dengan seniornya, Liliyana Natsir. Kolaborasi Praveen/
Liliyana harus terhenti usai mereka ditaklukkan duo Adcock dengan skor 18-21, 11-21 dengan durasi pertandingan selama 32 menit.
“Cik Butet orangnya ngebimbing banget, saya menikmati berpasangan dengan dia. Seharusnya saya bisa memanfaatkan momen berpasangan dengan dia sebaik-baiknya,
namun sayang kami harus kalah,” kata Praveen kepada Badmintonindonesia.org.
 

“Banyak sekali pelajaran yang saya dapat dari kesempatan berpasangan dengan cik Butet. Diantaranya adalah bahwa komunikasi itu penting. Di game kedua walau kami ketinggalan jauh, dia terus memberi dukungan kepada saya dan kami terus berkomunikasi. Tidak ada beban sama sekali berpasangan dengan cik Butet, walaupun dia lebih senior dari saya,” tuturnya menjelaskan.
 

Sementara itu Liliyana mengungkapkan faktor kekalahan mereka kontra juara bertahan tersebut. Disebutkan Liliyana, Chris/Gabrielle memang tampil cukup baik dan tak mudah untuk ditaklukkan. Praveen/Liliyana juga baru bertanding bersama di turnamen ini dan langsung dihadapkan dengan pasangan unggulan, sehingga kekompakkan masih menjadi isu buat mereka berdua. Ditambah lagi, Praveen mengaku catatan rekor pertemuannya dengan pasangan Eropa ini tidak begitu menggembirakan.
 

“Memang masih agak kagok ya, tadi beberapa kali raket kami beradu saat berebut mengambil bola di tengah lapangan. Selain itu, rekor pertemuan Praveen melawan Duo Adcock juga kurang bagus. Sebelumnya saat berpasangan dengan Vita (Marissa) dan Debby (Susanto) juga pernah kalah,” kata Liliyana.
 

“Di game pertama kami sudah bisa mengatur ritme, tetapi begitu kehilangan poin beruntun, Praveen jadi goyang. Beberapa kali bola atas yang menjadi kelebihannya tidak dapat menembus lawan dan dia jadi ragu-ragu. Saya sampaikan pada dia untuk rileks saja, mungkin dia mau tampil bagus dan perfect tetapi tidak sesuai harapan, jadi dia tidak bisa mengontrol dirinya dan ini kelihatan sekali di lapangan. Praveen harus banyak belajar lagi dan cari pengalaman bertanding lebih banyak lagi,” beber Liliyana.
 

Dengan hasil ini, maka sektor ganda campuran meloloskan dua wakil ke babak delapan besar lewat pasangan Tontowi Ahmad/Debby Susanto dan Riky Widianto/Richi Puspita Dili. Tontowi/Debby melenggang ke babak perempat final usai mengalahkan Sudket Prapakamol/Saralee Thoungthongkam (Thailand), 21-16, 21-14. Sedangkan Riky/Richi menang WO atas Ko Sung Hyun/Kim Ha Na (Korea). (PBSI)

0 comments:

Post a Comment